mempertahankan pernikahan

Tidak mudah mempertahankan pernikahan, namun ada berbagai cara untuk menjaganya agar tetap langgeng. Menikah memang tidak mudah. Menurut data yang diungkap oleh majalah Psychology Today, mempertahankan pernikahan di Amerika sudah semakin sulit dengan tingkat perceraian yang mencapai angka sekitar 50% dan terus meningkat, dan keinginan untuk menikah turun hingga 37% dalam empat dekade. Di Indonesia sendiri angka perceraian menunjukkan peningkatan. Data terakhir pada Kementrian Agama RI mencatat terjadinya 250 ribu kasus perceraian pada tahun 2009. Angka ini setara dengan 10% dari jumlah pernikahan di tahun 2009 sebanyak 2,5 juta. Jumlah itu naik 50.000 kasus dibanding tahun sebelumnya (esqmagz).

Islam memandang pernikahan sebagai sarana untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah [qs. Ar.Rum[30]:21, karenanya cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan pernikahan. Harus ada niat yang kuat, yaitu menikah karena Allah, sehingga kita akan ikhlas menerima ketentuanNya, seburuk apapun itu. Karena kita menganggap nikah adalah suatu ibadah. Selain itu dalam pelaksanaannya, baik suami maupun istri sebaiknya saling berusaha untuk mempertahankan pernikahan dengan berbagai cara. Di bawah ini ada beberapa tips untuk membantu pasangan dalam mempertahankan pernikahan. Tips ini merupakan hasil studi terhadap 373 pasangan di Amerika sejak 1986 yang dimuat dalam majalah Psychology Today, yang dibuat oleh Dr. Terri Orbuch, Ph.D, seorang professor dari Oakland University, Amerika Serikat pada bulan Februari 2010, antara lain:

* Jangan berkhayal atau berharap yang terlalu muluk terhadap pernikahan yang sedang dijalani. Seperti berharap suatu saat mendapatkan bonus uang semilyar, atau suami menjadi sangat perhatian seperti yang dilakukan Tengku Wisnu dalam film Cinta Fitri. Harapan yang tidak realistis akan membuat pasangan menjadi frustasi dan menghancurkan sebuah pernikahan. Cobalah untuk menulis dua harapan terbesar Anda terhadap pernikahan yang Anda jalani dan mintalah pasangan untuk melakukan hal yang sama. Lalu tukarlah kertas tersebut, dan bahaslah bersama-sama secara terbuka tanpa mengedepankan emosi.
* Kejutan-kejutan atau sekedar perhatian pada pasangan ternyata dapat membuat kehidupan pernikahan dapat menjadi lebih hangat. Studi menunjukkan bahwa pasangan yang memberikan perhatian antar satu dan lainnya adalah pasangan yang paling bahagia diantara semua pasangan yang ada. Perhatian dapat berupa pujian, bantuan, dukungan, atau sekedar sentuhan yang menenangkan. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa laki-laki ternyata sangat membutuhkan perhatian dan dukungan pasangan dibandingkan perempuan.
* Kita kerap berpikir bahwa kita sudah terlalu sering bercakap-cakap dengan pasangan. Tapi apakah percakapan tersebut sudah membuat kita lebih memahami pasangan secara lebih mendalam? Pasangan yang bahagia sesuai studi adalah pasangan yang kerap bercakap-cakap dengan pasangannya, dan dari bercakap-cakap tersebut mereka lebih mengetahui teman-teman pasangannya, stress yang dialami pasangan, mimpi-mimpinya dan nilai-nilai yang dianut oleh pasangan. Jika keempat hal ini belum Anda ketahui, cobalah untuk mengajaknya lebih sering bercakap-cakap. Tanyakan lagi apa saja kesukaannya dan mengapa, apa yang membuatnya bahagia saat kecil, makanan apa saja yang disukainya dan berbagai hal lain mengenai dirinya.
* Cobalah hal-hal yang baru bersama. Misalnya saling berganti peran, jika biasanya Anda yang memasak, sekali-sekali biarkan dia yang memasak buat Anda. Atau cobalah melakukan kegiatan yang tidak biasa, seperti menonton museum, atau ikut kegiatan sebuah komunitas bersama. Hal-hal yang dilakukan diluar kebiasaan akan membuat membuat kehidupan pernikahan Anda penuh kejutan, menyenangkan dan tidak membosankan. Anda juga akan semakin mengenali si dia dengan lebih baik.